Allah
menciptakan segala sesuatunya pasti memiliki manfaat. Entah itu yang memenuhi
dunia makro kosmos, atau pun hal – hal renik yang menghiasi mikro kosmos. Salah
satu contohnya adalah nyamuk. Mengapa Allah menciptakan sebuah makhluk—yang
menurut kita—hina yang tugasnya hanya menghisap darah manusia, serta menebar
penyakit utamanya di musim hujan.
Padahal,
tanpa kita sadari nyamuk pun juga memiliki manfaat. Seperti yang saya katakana
di atas bahwa setiap hal yang diciptakan oleh Allah pasti lah memiliki manfaat.
Begitu pula dengan nyamuk. Pasti sedikit dari kita yang sadar bahwa tugas
sebenarnya dari sebuah nyamuk adalah untuk memberi peringatan tentang
kebersihan manusia. Mengingat Al – Qur’an pun sudah capek memberi peringatan
bagi manusia.
Lebih
jauh lagi, nyamuk pun juga memiliki kegunaan dalam melakukan testing dalam hal
sistem imun manusia. Kita tahu bahwa di ujung mulut nyamuk terdapat bakteri
anti gen yang mana akan menguji seberapa kuat sel limfosit kita bekerja. Jika
sistem imun kita buruk, maka otomatis kita akan terserang penyakit. Hal
tersebut kembali menjadi peringatan bagi kita.
Lain
halnya dengan ilmu falak. Jika tadi saya sengaja menjadikan nyamuk sebagai
jembatan menuju pembahasan utama, maka kini giliran topik utama yang akan saya
bahas hingga tuntas (sesuai dengan sudut pandang saya :D ). Jelas, yang pertama
adalah masalah ibadah. Karena esensi dari penciptaan manusia adalah untuk
beribadah kepada tuhannya.
Lebih
jauh lagi, di dalam ibadah pun terdapat aturan – aturan yang sering disebut
sebagai rukun, tanpanya ibadah tersebut tidak akan sah. Salah satu rukun dalam
sholat maupun puasa, termasuk di dalamnya juga haji adalah waktu. Karena ibadah
– ibadah yang kebanyakan adalah mahdah sangat berhubungan dengan waktu. Dengan
adanya ilmu falak, maka kita sudah tidak ragu untuk masuk waktu sholat, hingga
berpuasa pada hari yang telah teruji kebenarannya.
Sehingga
seseorang yang menguasai ilmu ini pastilah sangat bermanfaat di tengah – tengah
masyarakat islam pada umumnya. Mungkin ada yang beranggapan bahwa kita tidak
perlu bersusah payah untuk menentukan waktu – waktu ibadah, sementara sekarang
sudah terjadi perkembangan teknologi. Anggapan itu memang ada benarnya, namun
kita harus sadar bahwa teknologi termutakhir sekarang ini tidak akan pernah ada
bila tidak ada super komputer pertama yang sering kita sebut sebagai IBM.
Dan untuk meningkatkan gairah mempelajari ilmu
ini, saya sengaja menghadirkan sebuah hadits yang semoga mampu memotivasi kita
untuk terus melestarikan ilmu falak ini. Hadits ini diriwayatkan oleh
Ath-Thabarani. “Sesungguhnya sebaik – baik hamba Allah adalah mereka yang
selalu memperhatikan matahari dan bulan untuk mengingat Allah”. Mereka yang
memperhatikan matahari dan bulan adalah mereka yang sangat peduli dengan ilmu
falak. Itulah hamba yang terbaik, bermanfaat dengan ilmu falak di tengah
masyarakat islam.
0 Response to "Manfaat ilmu Falak"
Posting Komentar