Kalkulator dan Data


Jika kita ingin belajar dalam ilmu falak, maka tak lepas dengan namanya kalkulator dan juga teknik pemasukan data, karena bukan tidak mungkin hal ini membutuhkan sebuah teknik khusus. Karena tak jarang bila seseorang pemula yang tengah belajar falak tersendat di awal, karena belum paham betul mengenai mekanisme penggunaan alat bantu utama dalam perhitungan falak tersebut.

Sebelum melangkah lebih jauh, akan saya paparkan secara singkat mengapa kita harus menggunakan kalkulator dalam hal perhitungan. Hal ini berangkat dari keterbatasan ingatan dan kemampuan manusia. Memang bila kita dihadapkan pada matematika sederhana seperti penjumlahan hingga pembagian pasti kita akan mudah. Namun bila kita sudah dimasukkan ke dalam ranah trigonometri, hanya kesusahan yang akan kita dapat.

Dan berhubung ilmu falak sangat erat kaitannya dengan prinsip trigonometri, dan bahkan menjadi sebuah gaya fundamental di ranah fisika. Bagi pembaca yang kritis mungkin akan mengelak, bahwa ada juga sudut trigonometri yang mudah di hafal yaitu beberapa sudut istimewa. Ya, memang hal tersebut juga diajarkan pada trigonometri SMA. Namun, bila ilmu falak di aplikasikan dalam sebuah ranah yang nyata, maka kebanyakan yang kita dapat adalah sudut kurang istimewa yang harus di dapat dengan perhitungan kalkulator.

Kalkulator yang digunakan pada ilmu falak disebut juga kalkulator scientific, berbeda dengan kalkulator pada umumnya. Karena di papan tombol, terdapat penambahan fungsi baru sehingga tak jarang bila harganya sedikit lebih mahal dibandingkan dengan kalkulator pasaran pada umumnya. Dan biasanya, harganya pun bervariasi tergantung kemampuan dan kapasitas. Yang termahal biasanya kalkulator yang bisa disisipi oleh bahasa pemrograman. Kalkulator jenis ini biasanya lebih cepat dalam hal pemrosesan data.

Secara sederhana ada 2 jenis kalkulator yang tersebar di ranah ilmu falak bila ditinjau dari segi perbedaan jenis tombol. Yang pertama adalah kalkulator jenis DMS yang menggunakan tombol derajat, menit, dan detik. Sementara yang satunya adalah Deg. Sebenarnya ada satu lagi yang jarang digunakan, yaitu Dot Matrix. Penggunaannya pun sederhana, tekan sekali berarti menunjukkan derajat, bila ditekan untuk yang kedua kali, maka menunjukkan menit. Begitu pula seterusnya.

Dan perlu diketahui bahwa data pada ilmu falak tidak selamanya positif. Ada juga yang negatif, salah satu contohnya adalah mengenai lintang tempat. Bila di utara khatulistiwa bernilai positif, maka di selatan khatulistiwa bernilai negatif. Hal ini perlu menjadi perhatian yang serius. Karena beda min, sudah beda hasil perhitungannya.


Seperti yang telah saya singgung di atas, bahwa trigonometri menjadi nyawa dalam perhitungan falak. Sekedar mengingatkan, yaitu ada 3 komponen utama dalam trigonometri. Sinus, Cosinus, dan Tangen. Sementara untuk invers dari ketiga komponen itu secara berurutan adalah Secan, Cosecan, dan Cotangen. Saya kira itu saja pembahasan mengenai ilmu falak pada postingan kali ini. Dan bila pembaca masih kebingungan, bisa langsung komen di bawah :D

Related Posts :

0 Response to "Kalkulator dan Data"

Posting Komentar