Di
dalam kaidah ilmu falak, terdapat dua macam segitiga yang mana sering dipakai.
Salah satunya telah kita dapatkan semasa di bangku smp hingga sma. Jenis yang
pertama disebut juga segitiga datar, karena mengingat posisinya yang terletak
pada bidang datar 2 dimensi. Segitiga ini sering disebut juga dengan segitiga
siku – siku pada ilmu falak. Karena dilain sisi juga didapati segitiga sama
sisi, sama kaki, dan sebarang. Namun, pada ilmu falak segitiga siku – siku lah
yang dipakai.
Mengapa
demikian ? segitiga siku – siku sangat erat kaitannya dengan sudut 90 derajat
sementara sudut di hadapannya juga pastilah berjumlah 90 derajat. Tidak ada
maksud lain, selain untuk mempermudah dalam perhitungan. Dan teknik segitiga
datar, biasanya kita pakai dalam penentuan akhir dalam arah kiblat yang
sebenarnya. Dengan teknik yang sama, kita juga bisa menentukan arah mata angin
sejati.
Perlu
diketahui oleh pembaca semua, bahwa di alam ini terdapat 2 macam arah atau mata
angin yang terkadang luput dari perhatian kita. Yang pertama adalah mata angin
magnetis, dan yang kedua adalah sejati. Lebih jauh, kita mengenal 2 kutub,
yaitu kutub utara magnetis dan kutub utara sejati, begitu pula dengan kutub
selatan. Sudut yang dibentuk oleh kutub sejati dan magnetis dalam ilmu alam
disebut juga dengan inklinasi atau selisih yang terbentuk.
Sebagai
sebuah pengetahuan, bila utara menunjukkan kutub utara maka disana juga
terdapat kutub selatan magnetis. Dan bila di arah selatan sejati, terdapat
kutub utara magnetis. Dan kabarnya, kutub – kutub itu tengah bergeser akibat
efek global warming yang di ikuti dengan bermigrasinya bongkahan es – es dari
dua kutub tersebut menuju perairan yang lebih hangat.
Disamping
terdapat segitiga datar, juga terdapat segitiga bola. Mengapa demikian ? karena
segitiga ini terletak pada bidang 3 dimensi berbentuk bola sehingga tak ayal
bila disebut sebagai segitiga bola. Segitiga ini biasanya dipakai dalam
penentuan arah kiblat, dengan sisi terpanjang menuju ke arah kutub utara,
sementara sisi – sisi lainnya menunjukkan tempat dan juga posisi ka’bah.
Ada
2 macam segitiga bola, yang pertama adalah segitiga bola tegak dan serong. Atau
analogi sederhananya adalah segitiga siku – siku dan segitiga sembarang. Untuk
segitiga bola serong, diperlukan perhitungan tambahan, mengingat dalam
praktiknya masih lebih rumit dibandingkan segitiga bola yang tegak. Selain itu,
ada beberapa hal lagi yang harus kita ingat pada pelajaran matematika SMA.
Yaitu dalil sinus dan dalil cosinus. Dua hal tersebut selalu dipakai dalam
penentuan sudut pada arah kiblat.
Tidak perlu takut bila pembaca lemah dalam hal
trigonometri, karena kita semua telah dimudahkan dengan adanya kalkulator.
Ikuti langkahnya, masukkan data, dan sudut yang kita cari telah muncul di layar
monitor. Saya kira itu untuk pembahasan pada postingan kali ini, seperti biasa,
bila belum paham silahkan coret – coret di kolom komentar :)
0 Response to "Segitiga pada Ilmu Falak"
Posting Komentar