Pembagian Ilmu Falak


 Setiap ilmu yang berkembang di muka bumi ini pastilah mengalami perpecahan, karena setiap yang umum pastilah mampu untuk lebih di khususkan. Jika kita terbang ke ranah Fisika, disana pastilah akan terpecah menjadi beberapa jalan, seperti fisika bahan, fisika teori, fisika optis, hingga fisika partikel. Begitu pula dengan ilmu falak, juga mengalami pencacahan untuk menuju ke khususan (padahal jika dilihat sebenarnya sudah khusus).

Jika kita tarik garis besar dari ilmu ini, maka kita akan bertemu dengan simpul dari 2 buah benang sebagai garis besar dalam ilmu ini, yaitu Ilmu Falak ‘Ilmiy dan ‘Amaliy. Jika ilmu falak ‘Ilmy sangat berkaitan dengan teori dan teori, maka untuk ‘Amaliy kita bisa menebak dari akar katanya. Yaitu Practical atau lebih menekankan pada penerapan. Dan cabang ilmu inilah yang sering kita jumpai di masyarakat.

Ada empat pembahasan utama pada ilmu falak ‘Amaliy, yaitu Arah kiblat beserta bayangannya, waktu – waktu sholat, awal bulan, hingga gerhana. Arah kiblat jelas menjadi menu utama dalam ilmu ini, begitu pula dengan bayangannya. Mengapa harus pula dengan bayangan ? karena setiap benda di muka bumi ini pastilah memiliki bayangan termasuk kita (kecuali kalau pembaca adalah vampire :D ).

Bayangan ka’bah merupakan sesuatu yang sangat penting, karena bisa digunakan untuk membenarkan kiblat kita. Di dalam ilmu falak, biasa dikenal dengan istilah Rashdul Kiblat. Dimana pada waktu – waktu tertentu matahari tepat berada di atas ka’bah sehingga mengakibatkan seluruh bayangan mengarah ke ka’bah. Contoh simpelnya adalah ketika kita berdiri di bawah lampu dengan mengumpakan diri kita sebagai ka’bah, otomatis bayangan benda – benda di ruangan tersebut pastilah mengarah ke kita. Rashdul kiblat sendiri pun dibagi menjadi dua, harian dan tahunan. Dan biasanya untuk yang tahunan hanya terjadi dua kali dalam setahun.


Sementara untuk 3 pembahasan lainnya saya kira sudah jelas. Dan yang sering menjadi masalah di sini adalah pada penentuan awal bulan. Setiap tahun sering terjadi perbedaan, bukan karena metodenya yang berbeda. Sebenarnya metode yang digunakan bisa di bilang sama, hanya saja kriterianya yang membedakan antara satu dengan yang lainnya.

Dan hal ini pun menjadi lelucon bagi kaum – kaum ber ilmu. Masih ingat gerhana matahari total 9 maret yang lalu, muncul lah frasa di mana – mana. Saya gerhananya ikut Muhammadiyah kalau kamu ?. Hahaha bagi yang paham mungkin akan tertawa geli mendengar hal itu. Sementara ada pula lelucon yang lebih ekstrem.

Bila Amerika Serikat telah menjamah bulan lewat kaki Neil Amstrong, sementara kita hanya sibuk mengintip bulan sembari bertengkar. Sungguh sebuah lelucon yang pastinya sedikit memberi tamparan bagi kita para muslim :D

Related Posts :

0 Response to "Pembagian Ilmu Falak"

Posting Komentar