Ilmu Falak dalam Peradaban Eropa


Seiring berjalannya waktu, bangsa eropa mulai tertarik dengan menekuni beragam ilmu pengetahuan. Ketekunan yang mereka canangkan membuat mereka semakin dekat dengan masa keemasan eropa. Mereka tak segan untuk menuntut ilmu ke timur tengah baik filsafat hingga sains. Dan ini adalah awal dari jalan renaissance yang ditempuh oleh bangsa eropa.

Ketika bangsa eropa mulai tersadar diri untuk mengejar ketertinggalan dari bangsa timur, umat muslim justru dirundung masalah. Kejayaan umat islam yang telah berlangsung terancam runtuh dan hilang akibat pemikiran – pemikiran radikal oleh ilmuan muslim sendiri. Hal tersebut berasal dari kaum muslim kolot yang menganggap bahwa perkembangan filsafat justru menjurus ke arah kemurtadan.

Seperti halnya dua jalur yang berbeda, ketika bangsa eropa mulai menapaki zaman keemasan akhirnya islam lambat laun tenggelam. Karena semakin banyak orang – orang islam yang anti terhadap ilmu ilmu umum. Mereka beranggapan bahwa seluruh ilmu selain ilmu agama islam adalah menyalahi kaidah islam itu sendiri. Sungguh sangat disayangkan.

Dengan mental keilmuan yang runtuh, dibarengi oleh mental keberanian yang mulai goyah, akhirnya bangsa eropa mulai mengadakan penyerangan terhadap kerajaan islam. Merebut kembali wilayah – wilayah yang dulu telah di islamkan di zaman keemasan islam. Tidak hanya itu, kaum barat juga menerjemahkan buku – buku penelitian islam dan membumi hanguskan perpustakaan serta pusat keilmuan utamanya adalah Baghdad.

Tak bisa dipungkiri, peradaban pun sudah berbalik 180 derajat selepas insiden perang salib. Ketika bangsa eropa telah berada di pucuk kejayaannya hingga sekarang sementara islam lambat laun tenggelam di telan oleh zaman. Memang ini adalah hukum pasti di semesta bahwa revolusi tidak bisa dihindarkan.

Bangsa eropa saat itu telah mendapatkan cahaya yang telah lama hilang. Muncul lah pemikir – pemikir handal yang mampu membuat gebrakan besar di ilmu pengetahuan. Diantara ilmuan – ilmuan tersebut ada 3 orang yang akan dimasukkan dalam tulisan ini. Yang pertama adalah Nicolas Copernicus. Ia adalah ahli astronomi amatir dari Polandia yang menentang pola geosentris milik ptolomeus.

Ia mengemukakan dalam bukunya yang berjudul Revolutionibus Orbium Calestum bahwa matahari menjadi pusat tata surya yang kini kita sebut sebagai prinsip Heliosentris. Selanjutnya dikemukakan bahwa bumi berputar di porosnya sekali dalam sehari dan bulan pun bergerak mengitari bumi dalam waktu 27 sepertiga hari dalam sekali putaran.

Ilmuan selanjutnya adalah Galileo Galilei yang mana setelah membaca karya dari Copernicus, ia pun melancarkan serangan ke gereja dengan membentuk organisasi Illuminati atau pencerahan bagi ilmu pengetahuan yang telah lama diselewengkan. Disamping menjadi buruan gereja lewat 3 karya besarnya yang bernama Dialogo, Discorso, Diagramma¸ ia juga telah berhasil membuat teleskop yang dapat dengan jelas melihat relief permukaan bulan, noda – noda matahari, hingga planet Saturnus dengan cincinnya yang indah. Dan ilmuan terakhir yang ikut andil dalam perkembangan ilmu perbintangan di ranah eropa adalah Johannes Kepler.

Kepler yang berkebangsaan Jerman berhasil memperluas dan menyempurnakan buku karangan Copernicus. Teori – teori yang ia kemukakan dilandasi oleh landasan matematika yang sangat kuat. Ia berhasil membuat hukum universal tentang kinematika planet yang mana menjadi landasan dalam ilmu astronomi yang dibungkus dalam 3 buah hukum Kepler

Hukum Kepler pertama menerangkan bahwasanya lintasan planet menyerupai elips dengan matahari pada salah satu titik apinya. Mengenai hukum kepler yang kedua, bahwasanya garis hubung planet matahari akan menyapu daerah yang sama luasnya dalam selang waktu yang sama panjangnya. Sementara untuk hukum kepler ketiga, bahwasanya pangkat dua kala edar planet sebanding dengan pangkat tiga jarak planet ke matahari.

Dengan berkembangnya keilmuan eropa, akhirnya bangsa – bangsa muslim telah tertinggal jauh hingga sekarang. Namun tak mengapa, mengingat sebelum hari kiamat, bangsa muslim kembali akan berada di pucuk peradaban kembali ke masa keemasan lewat pemimpin akhir zaman yang bernama Imam Mahdi.

Related Posts :

0 Response to "Ilmu Falak dalam Peradaban Eropa"

Posting Komentar