Sebuah
wahana antariksa yang bernama The Lisa Pathfinder Satellite telah dikirim
melewati orbit bumi untuk melakukan riset serta tes mengenai sebuah sistem yang
berukuran partikel (laser) atau kita lebih familiar dengan sebutan gelombang
gravitasi. Dan ini adalah langkah awal untuk pemakaian satelit tersebut dalam
observasi gelombang gravitasi di masa yang akan datang.
Semenjak
ditemukannya gelombang gravitasi setahun yang lalu oleh lembaga riset Ligo milik
Amerika Serikat, penemuan ini seakan menjadi sebuah bayi pengetahuan yang siap
di eksplorasi lebih lanjut. Mereka mendapati gejala aneh perubahan ruang dan
waktu dalam sebuah kejadian katalismik kosmik seperti halnya penggabungan 2
buah lubang hitam, hingga ledakan sebuah bintang.
Mereka
mampu mendeteksi gravitasi sebagai sebuah gelombang dengan mengambil gangguan
yang sangat spesifik dan detail dari laser interferometer mereka, dan dari
jarak yang sangat jauh. Dan mereka akhirnya sadar, bahwa gelombang gravitasi
itu berasal dari dua buah lubang hitam yang tengah melakukan osilasi hingga
menjadi satu.
Dengan
adanya wahana Lisa Pathfinder ini, diharapkan mampu lebih memaksimalkan potensi
penemuan – penemuan lainnya lewat jalan gelombang gravitasi ini. Karena dengan
menyiapkan wahana gelombang gravitasi di orbit bumi, maka kejadian – kejadian
gelombang gravitasi lainnya berpeluang lebih banyak terdeteksi dibandingkan
dengan wahana gelombang gravitasi yang ada di bumi.
Wahana
satelit ini telah lama diuji dengan skala yang mampu dijadikan sebagai sebuah
acuan teknologi. Semenjak keberhasilan itu, ESA atau European Space Agency’s
mengambil alih dan mendukung penuh satelit yang bernama Lisa Pathfinder dan
menjadikannya sebuah misi ruang angkasa.
Satelit
itu sendiri telah diluncurkan pada Desember 2015 yang dilengkapi dengan
instrumen tunggal dan didesain dengan ukuran 38 cm yang terpisah diantara dua
buah blok kecil dari emas platinum. Lebih jauh, alat ini juga digunakan untuk
melakukan tes gravitasi dengan menjatuhkannya ke bumi dan mengamati bagaimana
perlakuan kubus yang ada pada alat tersebut.
Pada tahun 2034, mereka berharap agar bisa
berkolaborasi dengan NASA untuk lebih dalam menyelidiki tentang gelombang
gravitasi baik dengan jarak yang sangat jauh maupun juga dengan intensitas yang
sangat kecil. Dan mungkin ini menjadi berita sains dan teknologi terkini di
zaman ini.
0 Response to "Riset Gelombang Gravitasi dari Luar Angkasa"
Posting Komentar